Cinta ku bab 1

Namaku Mira, lebih lengkapnya Mira Anjani, aku tinggal di kota Jakarta. Hari ini adalah hari terakhirku memakai seragam putih biru dan yang paling ku sedihkan lagi, aku bakal berpisah dengan dua sahabat ku Citra dan Juni. Walau kita berteman sejak masuk sekolah ini tapi kita begitu dekat dan saling melengkapi. Citra orangnya pinter akademik dan lebih dewasa sedangkan Juni memiliki jiwa seni yang tinggi, dia juga paling kaya dari kita bertiga.
“Gak kerasa ya mir, kita sudah berada di ujung putih biru ya” sedih juni
“Iya jun, gue sedih jikalau kita harus berpisah.. gue pasrah aja sama ortu gue masukin gue kemana, secara nilai gue gak bagus-bagus amat jun” jawab mira
“Kalian tetep semangat dong, walau pun kita nanti berjalan sesuai alur kita, semoga aja itu adalah jalan terbaik buat kita kedepan nya. Lagian kan pulang sekolah nanti masih bisa jalan kan kita”
“Bener juga, siapa tau ketemu jodoh ya!” Celetuk juni
“Ga nyambung ah lu. Yang lu pikirkn Jodoh mulu ah, masih kecil” kesal citra
“Ah, gue males banget bahas jodoh” mira sambil pergi menjauh
“Mira kenapa cit, kok gak kek biasanya” tanya juni
“Oi mau kemana lu mir!” Panggil citra

***
Hari kelulusan pun tiba, aku pun sudah masuk kesekolah yang orang tua ku pilih.. sekolah asrama yang hanya boleh pulang sabtu dan minggu saja. Aku kecewa sama orang tua, aku gak bisa bertemu dengan citra dan juni lagi.
“Cit, jun, gue di masukin ortu gue di sekolah Tunas Bunga Harapan boarding school. Bisa gak ya kita ketemuan lagi kayak gini”
Citra dan juni jawab dengan gembira dan semangat “Ya bisa banget lah mir, tiap hari juga malah bisa”
“Kalian kok seneng banget sih kelihatan nya, kan kalian tau sekolah TBH itu asrama dan boleh pulang sabtu dan minggu”
“Iya tau mir” jawab juni
“Kok kalian gak sedih sih??” Kesal mira
“Mir, kayak nya lu telat tau deh. Gue dapat beasiswa di TBH dan si juni anak orang kayahh bisa lah mudah masuk TBH”
“Jadi, kalian juga masuk TBH?” Tanya mira
“Iya mira anjani” jawab citra dan juni
“Makanya kemaren kalo di panggil nyaut dong” jawab juni
“Asyikkkk... kita bersama-sama lagi ya, jangan tinggalin gue” pinta mira
Tiga dara pun akhirnya merayakan kelulusan mereka dengan senang dan bahagia.

***
Pagi hari di rumah Mira
“Perlengkapan ospek nya udah lengkap nak?” Tanya mamah
“Sudah siap semua mah.” Jawab mira
“Perlengkapan buat asrama udah di bawa semua mir?” Tanya mamah lagi
“Sudah mamah ku sayang... mira kan udah bukan anak kecil lagi. Mira udah siap kok sekolah di TBH, kan ada citra dan juni juga mah” jawab juni
“Kamu gak boleh gitu mira, apa yang mama kamu khawatirkan itu benrar. Kamukan lagi ospek dan kamu langsung masuk asrama artinya kamu gak tinggal di rumah bareng papa sama mamah lagi dalam beberapa hari, kalau kamu ketinggalan kan yang repot papah juga” canda papa
“Hehe.. iya pah, mira jamin gada yang ketinggalan” jawab mira
Keluarga mira pun berangkat menuju sekolah dan asrama TBH yang mana akan menjadi tempat mira dan teman-teman mengukir kisah remaja mereka.
Setelah tiba di halaman gerbang asrama putri TBH, mereka bertemu dengan citra dan keluarga juni.
“Halo om-tante, mira” sapa citra
“Halo anak manis” jawab mamah
“Mana orang tua mu sayang?” Tanya mamah
“Sudah pulang tante, tadi dianterin sama papah aja soalnya papah langsung kerja ke keluarkota” jawab citra
“Selamat siang pak Guntur” sapa papa sambil jabat tangan ayah juni
“Halo pak yusuf, lama kita tidak berjumpa ya” balas ayah juni
“Hahaha iya pak, tidak terasa anak kita sudah sebesar ini” jawab papah
“Haha iya, saya harap juni belajar sungguh-sungguh disini.. jangan cepat-cepat menikah dulu”
“Benar sekali pak Guntur. Oh iya mira sudah jam segini, papah nanti sore ada rapat, nanti papa terlambat, selamat belajar ya nak mira, nak citra dan nak juni. Saling menjaga ya kalian” pinta papa
“Baik pa” jawab mira, juni, dan citra serempak
“Ayah pulang dulu ya sayang, jangan diri baik ya” pesan ayah juni

****
hari ini adalah hari pertama ku menjalani masa menjadi murid baru di SMA ini, sejak pertama kali menjalani masa orientasi sekolah, aku bertemu dengan seorang cowok yang berwatakan seorang yang religius. Namanya Shakeil, ya Shakeil Fawaz Sanjaya begitu katanya saat berkenalam dengan ku. aku hampir menjatuhkan hatiku padanya sebelum datang lagi dikelompok kami seorang cowok bernama Bayu. kelompok kami yang pada masa orientasi berjumlah 5 orang, menjadi teman hingga masa belajar di SMA ini.
"mir, lu kekantin duluan ya sama citra, gue mau ketoilet dulu" pinta juni
"oke, lu mau dipesenin apa jun?" jawab mira
"bakso kek biasanya mir sama es teh ya!" jawab juni sambil meninggalkan mira
(citra menghampiri mira sambil mengetik pesan)
"asik bener lu, ngirim pesan kesiapa sih?" tanya mira
"ini, si bayu nanyain lu ke kantin luar apa dalem" jawab citra
"luar aja cit, tadi juni minta pesenin bakso dia ketoilet dulu soalnya"
"yaudah" jawab citra
(di kantin luar sekolah)
"MIRA !!" panggil bayu sambil melambaikan tangan nya ke Mira dan citra
"mana si princess kok gak bareng kalian?" tanya Shakeil
"dia lagi dihukum ya sama bu Angel gak ngerjain tugas Kimia?"sambung bayu
"idih sotoy! segalak-galaknya bu Angel, dia sayang sama kita kok. kan kita anak pinter dikelas" jawab Mira
"haleh paling juga di contekin Citra" jawab bayu
"ishh rese banget sih" jawab mira
"hai guys... ini bakso gue ya?" juni tiba-tiba dateng
"iya ini bakso lu jun" jawab mira
"duh princess tiba-tiba dateng aje" kesal bayu
"udah dong.. dimakan dulu, nanti keburu masuk.. dimarahin bu Angel nanti kalo telat" perintah citra.
hari demi hari kita lalui dengan bahagia berlima di sekolah ini. sedih, senang, suk, dan duka kita rasakan bersama. misteri demi misteri kami pecahkan bersama. dengan karakter dan hobi masing-masing membuat kami jadi dekat dengan satu sama lain. Aku hobi menari, citra karena dia anak yang pinter dan dia selalu jadi perwakilan sekolah dalam lomba antar sekolah mata pelajaran kimia murid kesayangan bu Angel pula, Juni dengan suara emasnya dia ikut paduan suara, Shakeil dengan badan nya yang besar karena dia campuran Arab-chiness surabaya ini hebat dalam bermain basket tidak heran kalau dia menjadi leader tim basket, makanya banyak anak-anak cewek yang naksir sama dia, terakhir bayu, dia anak yang biasa-biasa aja tapi dia memiliki kepemimpinan yang bagus dan pintar berdebat dan memiliki gagasan yang cemerlang, tidak salah kalo dia terpilih menjadi ketua osis. dengan perbedaan ini kita saling support satu sama lain, banyak anak-anak cewek lain iri dengan kami yang bisa dekat dengan Shakeil dan pak ketos Bayu.
"eh liat itu si mira, genit banget sih dekat-dekat dengan Bayu" Zahra dengan irinya
"gak rela gue ngeliatnya. pengen gue kasih pelajaran dia. gak tau apa dia siapa kita" balas cintya
"awas aja nanti" dengan marahnya Azelia

(bersambung)

Komentar

Postingan Populer